Sekian lama banget ya aku hiatus dari dunia hahaha. Adakah yang rindu? Okay di malam yang syahdu dengan kemunculan bulan sabit yang cantik di atas sana, kali ini Vina mau share review novel Hujan nya Tere Liye. Satu kata yang patut dan tepat buat menggambarkan ini novel. Apa itu? Setia. Titik. Gak ada koma.
Jadi novel hujan ini bercerita tentang dua tokoh utama. Yang satu si pematut diri Lail dan satunya lagi adalah si brilian Esok. Ini novel cinta ya, Vin? Iya bener banget! Ini novel cinta hehehe. Eits tapi jangan salah lho walaupun ini novel yang genrenya romance, gak berarti gak ada pelajaran penting yang gak bisa kita ambil dari novel ini. Justru nih ya, novel ini memberikan banyak pelajaran berharga. Banyakkkkkkkkkkkkkk bangettt. Tuh, huruf K sama T nya aja aku kasih banyak kan?
Salah satu pelajaran yang dapet kita ambil dari sini adalah ilmu geografinya. Serius. Untuk aku yang emang konsentrasinya geografi ya aku rasa Bang Tere cukup apik memadukan sci fiction ala geografi dengan romansa romansa bumbu cinta di dalamnya. Bang Tere juga berani banget deh ambil istilah citra satelit resolusi tinggi. Gitu-gitu. Ah sebagai anak penginderaan jauh sumpah bangga! wkwkwk
Oke balik ke cerita. Jadi di novel ini ceritanya si Lail adalah temen Esok. Temen yang Esok selamatkan waktu bencana gempa bumi yang menimpa planet mereka. Gempa bumi ini termasuk gempa bumi vulkanik temen-temen karena penyebab utamanya adalah gunung api yang meletus. Gak tanggung-tanggung skala letusannya langsung VE. Nah semenjak kejadian gunung api itu akhirnya Lail hidup sendirian, karena orang tuanya meninggal dan dia merupakan anak tunggal. Esok yang baik hati itu juga kehilangan kelima kakaknya tetapi ibu Esok diceritakan masih hidup. Akibat dari mereka yang sering bersama akhirnya muncul nih benih-benih perasaan di hati Lail. Lail awalnya mencoba mengelak. Tapi akhirnya dia sadar, dia menyukai Esok. Esok yang selalu ada di hari penting Lail, Esok yang selalu menemaninya mengunjungi tangga darurat untuk melihat tempat terakhir saat dia kehilangan ibunya, Esok yang selalu memboncenginya dengan sepeda merah, Esok yang cerdas, dan Esok yang membuat ia jatuh cinta saat momen hujan saat bersama Esok.
Lail beranggapan dia gak pantes banget buat Esok. Esok yang terlalu sempurna. Esok yang cerdas. Esok kesayangan professor. Esok yang diangkat anak oleh walikota. Apa mungkin Esok juga memiliki perasaan padanya? Itu dia sekilas ceritanya, mau tau endingnya seperti apa? Mau tau apakah Esok bisa menyelamatkan bumi dari issue perubahan iklim yang terjadi setelah bencana gempa bumi itu? Mau tau gimana tersiksanya Lail setiap mengenang hujan? Baca Novel nya aja langsung temen-temen. Bagus deh. Percaya. Ini bukan lg promosi kok, murni curhat dan cerita. Seriusssss sampai sekarang aku juga kadang masih kebawa bapernya. Apalagi kalo inget masalah topi "The Smart One-nya" Esok. Tambah Baper!
Sekian cerita dari malam dengan bulan sabit. Doain aku gak hiatus atau minimal kasih review apalah. Pai Pai